TUGAS IPA : JENIS PENYAKIT DALAM PEREDARAN DARAH

No
Penyakit
Penyebab
Pencegahan
Akibatnya
1.
ANEMIA
Tubuh kekurangan Hb dan sel darah merah, faktor keturunan, menstruasi, kehamilan, kondisi seperti kanker, gagal ginjal, atau kegagalan hati,  dan rendahnya asupan gizi serta makanan.
Banyak makan makanan yang mengandung zat besi, banyak makan makanan yang membantu penyerapan zat besi (tomat, pisang, pepaya, dll), mengurangi minuman yang memperlambat penyerapan zat besi (kopi, teh, anggur merah), dan rajin memeriksa kondisi kesehatan.
Penderita dapat diberikan suplemen zat besi, banyak makan sayuran hijau, jika sudah parah dapat dilakukan transfusi darah.

Tubuh kekurangan Hb dan sel darah merah, faktor keturunan, menstruasi, kehamilan, kondisi seperti kanker, gagal ginjal, atau kegagalan hati,  dan rendahnya asupan gizi serta makanan.
2.
THALASEMIA
Rusaknya gen pembentuk hemoglobin (Hb).
Thalasemia belum ada obatnya. Sebagai penanganan, dapat dilakukan transfusi darah (2 minggu sekali) untuk menjaga agar kadar Hb dalam tubuh + 12 gr/dL, menghindari makanan yang diasinkan atau diasamkan, serta terapi gen
Ditandai dengan bentuk sel darah merah yang tidak beraturan (disebabkan kegagalan pembentukan Hb) sehingga daya ikat sel darah merah terhadap O2 dan CO2 kurang. Pada penderita thalasemia, sel darah merah mudah rusak dan umurnya lebih pendek dari umur eritrosit normal (120 hari). Penderita thalasemia mengalami gejala yang mirip penderita anemia.
3.
SERANGAN JANTUNG
Dapat disebabkan oleh tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, rokok, diabetes, kegemukan, dan kurang olahraga. Kolesterol tinggi dapat menyumbat pembuluh darah, sehingga suplai oksigen ke jantung terhambat.
Menghindari hal-hal yang dapat merusak pembuluh jantung (kolesterol berlebihan, lemak berlebihan, dll), tidak merokok, berolahraga dengan teratur, memiliki pola hidup sehat, hindari stres berlebihan, mengurangi berat badan berlebih, tidak minum alkohol, dan istirahat yang cukup.
Penderita mengalami sakit dada, gelisah, pucat, kulit terasa dingin, sesak napas, dan mudah lelah.Serangan jantung yang hebat dan tidak mendapat pertolongan secepatnya dapat menimbulkan gagalnya jantung memompa darah yang bisa menyebabkan kematian.
4.
VARISES
Adanya penyumbatan darah di vena, sehingga vena melebar dan terlihat menonjol. Varises dapat disebabkan oleh cacat/kerusakan pada vena sejak lahir, kelebihan berat badan, rusaknya katup vena, berkurangnya elastisitas dinding vena, sering memakai pakaian ketat, terlalu banyak berdiri, kehamilan, sering memakai sepatu hak tinggi, dan merokok
Jangan berdiri terlalu lama, olahraga rutin, konsumsi makanan berserat tinggi yang dapat merangsang sirkulasi darah (bawang merah, bawang putih, dll), kurangi konsumsi gula, garam, daging merah, gorengan, dan protein hewani, serta sering-sering duduk berselonjor kaki.
Varises menyebabkan sirkulasi darah menjadi tidak lancar karena terhambat di sekitar betis dan tungkai kaki saat menahan berat tubuh.
5.
AMBEIEN/WASIR/HEMOLOID
Pelebaran vena di dekat anus, faktor keturunan, kehamilan, sembelit yang menahun, sering mengejan, penyakit kanker dubur dan radang dubur, terlalu banyak duduk, dan diare menahun.
Konsumsi makanan berserat dengan jumlah yang cukup, minum yang cukup, rajin olahraga, hindari makanan pedas (terutama kambing, goreng-gorengan, dan durian), jangan duduk terlalu lama, hindari mengejan saat BAB.
Kesulitan BAB dan BAB yang disertai perdarahan.
6.
TEKANAN DARAH RENDAH (HIPOTENSI)
Terlalu banyak minum obat penurun tekanan darah, muntaber, dan kurangnya pemompaan darah di jantung.
Makan makanan bergizi, istirahat yang cukup, selalu sarapan sebelum beraktivitas, mengonsumsi makanan yang mengandung garam untuk meningkatkan tekanan darah, minum yang cukup, olahraga teratur, dan minum vitamin bila perlu.
Penderita hipotensi dapat diberikan obat-obatan untuk meningkatkan tekanan darah.

Penderita lesu, pusing, dan gangguan penglihatan, bahkan sampai pingsan.
7.
TEKANAN DARAH TINGGI (HIPERTENSI)
Nikotin pada rokok, faktor keturunan, stres, kelebihan berat badan, kelebihan garam, kurang olahraga, kelebihan obat-obatan, peminum minuman beralkohol, umur, kegemukan, dan keturunan.
Tidak merokok, tidak minum minuman beralkohol, diet rendah garam dan rendah lemak, olahraga teratur, dan istirahat bila lelah/tegang.
Penderita mengalami sakit kepala, napas pendek, dan penglihatan kabur. Jika tidak ditangani tepat waktu, hipertensi menyebabkan kerusakan pada jantung dan pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung dan penyakit jantung lainnya (stroke, pecahnya pembuluh darah jantung, atau pecahnya pembuluh darah retina). Penyakit ini dapat memicu penyakit jantung dan stroke.
8.
STROKE
Stroke terjadi jika suplai darah ke otak terhenti akibat ada penyumbatan pembuluh darah di otak atau pecahnya pembuluh darah yang menuju otak. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi biokimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel saraf di otak.
Tidak merokok, periksakan tensi darah secara rutin, kendalikan stres, makan makanan sehat, kurangi garam, pantau berat badan, rajin olahraga, dan mengurangi alkohol.
Kematian jaringan/sel saraf di otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu. Penderita biasanya mengalami kelumpuhan di anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya. Gejala awalnya adalah mati rasa pada beberapa bagian tubuh, rasa bingung mendadak, sulit bicara, mendadak sulit berjalan, mendadak sakit kepala, dan rasa pingsan mendadak.
9.
LEUKIMIA (KANKER DARAH)
Jaringan yang seharusnya membentuk sel darah merah (eritrosit) justru membentuk sel darah putih (leukosit). Jumlah sel darah putih akan melebihi normal, sedangkan jumlah sel darah merah menurun. Banyaknya sel darah putih ini menyebabkan sel darah putih menjadi ganas dan dapat memakan sel darah merah, sehingga penderita dapat mengalami anemia akut. Penyebab leukimia misalnya radiasi energi tinggi (nuklir dan bom atom) dan kondisi genetika.
Jika penyebab leukimia adalah radiasi, maka pencegahan dilakukan dengan menghindari terkena radiasi tersebut.
Leukimia dapat ditangani melalui kemoterapi, terapi radiasi, terapi biologi, atau cangkok sumsum tulang belakang.

Penderita mengalami demam, kedinginan, gejala seperti flu, badan lemah dan sakit kepala, sering mengalami infeksi, kehilangan berat badan, sering berkeringat, dan nyeri tulang atau sendi.
10.
HEMOFILIA
Faktor keturunan.
Hemofilia tidak dapat diobati, tetapi dapat dicegah. Penderita harus menghindari terjadinya pendarahan agar darah tidak mengalir terus. Anak-anak yang diimunisasi, diberikan suntikan di bawah kulit bukan ke otot-otot untuk mencegah perdarahan. Anak-anak juga harus diajarkan untuk membersihkan gigi mereka secara teratur dan mengunjungi dokter gigi untuk mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi.
Penderita dapat kehilangan banyak darah akibat luka kecil saja.

Comments

Popular posts from this blog

SUSUNAN ACARA PERNIKAHAN DALAM BAHASA JAWA

ALAT MUSIK TRADISIONAL DAN LAGU DAERAH

CONTOH PROPOSAL PENGAJUAN BANTUAN KE KABUPATEN